Tuesday, May 25, 2010

.
Daftar isi Album A Heart for You - True Worshippers:
  1. Be Lifted High (Hosanna)
  2. A Heart for You (Psalm 139)
  3. Sukacita Surga
  4. Ku 'kan Terbang
  5. Ku Tahu
  6. Hanya Kau
  7. Shine Like Star
  8. Satu Hal yang Kurindu
  9. Tetap Setia
  10. Captivated
  11. Penyembah yang Benar
  12. Semuanya dariMu
True Worshippers baru saja mengeluarkan album akustik "A Heart For You" yang merupakan sebuah rekaman live yang dilakukan di UpperRoom Jakarta yang dihadiri oleh 1500 orang (full house). Di album ini terdapat lagu-lagu hits True Worshippers dari 10 tahun terakhir dan dikemas dengan gaya musik yang baru dan fresh. Selain itu, terdapat juga 2 lagu baru yaitu "A Heart For You" dan "Ku Tahu". Walaupun bertemakan akustik, jenis musik yang dibawakan di album ini sangatlah beragam, dari pop, jazz, sampai reggae...

buat semua anak2 komsel puri gw recoment ne lagu..hehe^^v
THX,GBU



Sunday, May 23, 2010


satu album lagi yang gw recoment buat kalian smua...album ini di persembahkan dari new song yang gak kalah kreatif nya sama anak2 lain..dengan nada2 ceria dari album ini dapat membuat hidup kalian lebih colorful lagi..hehehe..so kalo gak punya album ini atau gak cepet2 download pasti nyesel dah..^^v

ADA LANGIT BIRU



gw recoment ne album buat kalian2..hehe..lagunya keren2 banget :)
ada lagu Mengejar HadirMu,Kubersujud,
Captivated,Ada langit biru,My simpel Song,Kau dambaanku,Tiada sepertiMu,MengenalMu,
Kuterpaku and Where Would I be,,
keren2 kan?so cepet download atau beli album ini..hehe..thanx..Gbu
Senin,17 Mei 2010
KEMBALI KE CARA HIDUP LAMA


M1 (Menerima)
Galatia 3:1-5
M2 (Merenungkan)
1.Siapakah yang pernah dilukiskan oleh Paulus dengan terang di depan orang-orang Kristen Galatia? (ayat 1-2).
2.Pertanyaan-pertanyaan apakah yang diajukan oleh Paulus kepada orang-orang Kristen Galatia? (ayat 3, 5).
3.Mengapa Paulus mengatakan bahwa orang-orang Kristen Galatia itu bodoh? (ayat 4).
Sebagai orang Kristen, kadang-kadang kita juga bodoh seperti orang-orang Galatia. Mereka telah menerima Roh Kudus ketika percaya kepada Injil, bukan ketika melakukan Hukum Taurat. Kristus telah bersatu dan menjadi hidup dari orang-orang Kristen Galatia. Tadinya, bagi orang-orang Galatia, Kristus adalah segala-galanya. Kristus mempesona mereka, pusat kehidupan mereka. Lalu masuklah ajaran-ajaran yang menyimpang, yang mengajarkan bahwa untuk menjadi benar haruslah dengan menaati Hukum Taurat. Akhirnya, mereka pun kembali lagi ke cara hidup yang lama. Dari “hidup di dalam Kristus”, mereka beralih menjadi “hidup untuk Kristus dengan kemampuan sendiri.” Akibatnya, bukan lagi mengandalkan Roh Kudus yang ada di dalam mereka, mereka mengandalkan kedagingan mereka. Ketika mereka hidup untuk Kristus dengan kekuatan daging, bukan lagi kemerdekaan yang mereka alami, sebaliknya mereka melakukan perbuatan daging (Galatia 5:19-21). Ketika mereka mencoba hidup menurut daging, perbuatan-perbuatan daging pun bermanifestasi dalam diri mereka. Perbuatan-perbuatan daging bertentangan dengan kasih, merusak dan menghancurkan manusia. Jika saja mereka hidup dipimpin oleh Roh, mereka pasti tidak akan hidup di bawah Hukum Taurat (Galatia 5:16-18). Apabila mereka kembali ke cara hidup yang benar, maka Roh Kuduslah yang hidup di dalam mereka. Akibatnya, mereka pasti menghasilkan buah Roh (Galatia 5:22-23).

M3 (Melakukan)
Renungkan Firman Tuhan hari ini dan temukan rencana Tuhan dalam hidupmu.

M4 (Membagikan) Ceritakan pada teman-teman bagaimana Tuhan memanggilmu untuk melayani Dia.




Selasa,18 Mei 2010
MEMPRAKTEKKAN CARA HIDUP LAMA KARENA KETIDAKTAHUAN


M1 (Menerima)
Roma 7:18-19; Roma 7:1-5

M2 (Merenungkan)
1.Apa yang Paulus katakan tentang hidupnya? Mengapa dia begitu frustrasi? (ayat 18-19).
2.Akhirnya Paulus mengerti bahwa penyebab hal-hal di atas adalah karena ia tidak mengerti bagaimana hubungannya dengan Hukum Taurat setelah ia percaya pada Kristus. Bagaimanakah seharusnya hubungan orang-orang percaya terhadap Hukum Taurat? (ayat 1-5).

Paulus telah lahir baru, namun ia bergumul sampai putus asa untuk berbuat baik. Walaupun sangat ingin berbuat baik, namun keinginannya masih kalah kuat dengan keinginan-keinginan dagingnya yang jahat. Jadi, keinginan Paulus itu baik dan berasal dari Tuhan. Namun, Paulus karena ketidaktahuannya masih mempraktekkan cara hidup yang lama. Di sini Paulus mencoba untuk hidup bagi Kristus, namun menggunakan kemampuan daging. Itulah sebabnya Paulus gagal. Akhirnya Paulus menerima pencerahan dari Tuhan bahwa, sebenarnya semua orang percaya telah mati untuk Hukum Taurat. Tadinya, kita semua adalah ‘istri’ dari hukum Taurat yang perfeksionis. Kalau kita tidak melakukan hukum Taurat dengan sempurna, kita akan menerima konsekuensinya, yaitu terkutuk dan binasa. Karena ketidakmampuan kita itulah, Kristus datang memberikan solusi. Kristus membaptiskan kita ke dalam diri-Nya. Kita bersatu dengan kematian dan kebangkitan-Nya. Sejak itu, ‘pernikahan’ kita dengan Hukum Taurat pun berakhir. Kita ‘menikah’ dengan Yesus melalui Perjanjian Anugerah. Sekarang Kristus-lah yang akan menggenapi Hukum Taurat untuk kita. Kita bisa percaya sepenuhnya kepada karya penebusan Kristus di dalam kita. Namun, karena ketidaktahuan kita, banyak orang Kristen masih ‘pacaran’ dengan hukum Taurat. Itulah yang disebut perzinahan rohani.

M3 (Melakukan)
Renungkan Firman Tuhan hari ini dan temukan rencana Tuhan dalam hidupmu.

M4 (Membagikan)
Ceritakan pada teman-teman bagaimana Tuhan memanggilmu untuk melayani Dia.



Rabu, 19 Mei 2010
MENGERTI CARA HIDUP YANG BENAR

M1 (Menerima)
Galatia 2:19-21

M2 (Merenungkan)
1.Bagaimanakah hubungan Paulus dengan hukum Taurat? Mengapa? (ayat 19a).
2.Apa yang Paulus alami bersama Kristus? Bagaimanakah cara hidup Paulus setelah itu? (ayat 19b-20).
3.Hal apakah yang Paulus tidak boleh lakukan? Mengapa? (ayat 21).

Penyebab kita masih terus jatuh bangun dalam dosa, bukanlah karena kita kurang sungguh-sungguh melawan dosa. Penyebabnya justru karena kita sangat sungguh-sungguh, namun dengan cara hidup yang keliru. Dalam cara hidup Taurat, kitalah yang hidup. Sumber kehidupan kita berasal dari kemampuan diri sendiri yang sangat terbatas. Kita harus bertobat dari cara hidup yang lama dan mulai mempraktekkan cara hidup yang baru. Dalam cara hidup yang baru, Kristuslah yang hidup di dalam kita. Kristuslah yang akan menjalankan seluruh roda kehidupan kita. Sekarang Dialah sumber hidup yang sangat berkelimpahan. Kristus datang supaya kita mempunyai hidup dan mempunyainya di dalam segala kelimpahan (Yohanes 10:10). Hidup orang Kristen bukanlah sebuah konsep, rencana, tenaga atau benda yang diberikan oleh Allah. Hidup orang Kristen adalah Allah sendiri yang berdiam di dalamnya. Nah, bagian orang Kristen adalah mempraktekkan segala tindakan hidupnya oleh iman dalam Anak Allah. Artinya, apa pun yang dilakukan oleh orang Kristen adalah tindakan di dalam Kristus yang meliputi atau membungkus hidupnya. Orang Kristen harus bertindak seperti seorang lumpuh yang bergerak karena ia berada di dalam kursi roda yang bertenaga listrik. Kita yang tidak mampu berbuat apa pun, dapat bertindak penuh kuasa, apabila kita bertindak oleh iman bahwa tindakan kita adalah tindakan iman. Walaupun kita tidak melihat Kristus meliputi kita, namun oleh iman kita percaya bahwa kita telah bersatu dengan Kristus. Apabila kita mengetahui dengan jelas cara hidup yang baru ini, kita pasti tidak akan kembali ke cara hidup yang lama.

M3 (Melakukan)
Renungkan Firman Tuhan hari ini dan temukan rencana Tuhan dalam hidupmu.

M4 (Membagikan)
Ceritakan pada teman-teman bagaimana Tuhan memanggilmu untuk melayani Dia.




Kamis,20 Mei 2010
PENGALAMAN KEMBALI KE CARA HIDUP YANG BENAR


M1 (Menerima)
II Petrus 1:1-2; 3:18

M2 (Merenungkan)
1.Apa nama yang digunakan penulis dalam pembukaan suratnya? Hal apakah yang ditulisnya dalam ayat ini? (ayat 1).
2.Hal apa yang penulis paling harapkan terjadi di dalam diri setiap pembacanya? (ayat 2).
3.Hal apa pula yang diingatkan oleh penulis kepada pembacanya pada penutup suratannya? (II Petrus 3:18).

Penulis suratan ini adalah Petrus, murid Kristus yang pernah mengalami hidup yang sangat pahit karena menyangkal Kristus. Pada awalnya dia sangat berapi-api dalam mengikut Kristus. Petrus melakukan segalanya dengan mengandalkan Kristus, Sang Anugerah itu. Karena anugerah Kristus, Petrus banyak melakukan hal-hal yang di luar kemampuannya. Oleh anugerah pula, Petrus mendapakan pewahyuan tentang Yesus sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup (Matius 16:15-17). Namun setelah itu, Petrus mulai mengandalkan kekuatan manusianya. Kristus menegurnya, karena pikiran-pikiran manusia yang dipikirkannya itu membuka pintu untuk pekerjaan iblis. Kristus mengingatkan bahwa setiap orang yang mau mengikut Kristus harus menyangkal diri (kemampuannya sendiri), memikul salibnya dan mengikuti Kristus. Mengapa? Karena barangsiapa yang mau menyelamatkan nyawanya, yaitu hidupnya sendiri akan kehilangan hidup tersebut. Namun, siapa yang bersedia kehilangan hidupnya karena Kristus, justru akan memperoleh hidup yang sejati (Matius 16:21-25). Itulah sebabnya dalam suratannya, Petrus memakai nama lama dan baru. Mungkin Petrus ingin mengingatkan dirinya agar tidak kembali ke cara hidup yang lama lagi. Tuhan mengingatkan bahwa, apabila Petrus mempertahankan Si Aku yang independen, maka ia akan kehilangan Si Aku tersebut. Tetapi jika Si Aku telah diserahkan untuk diperintah oleh Kristus, maka Si Aku pun menjadi maksimal, sebab Si Aku sekarang hidup di dalam Kristus. Karena waktu itu Petrus tidak mengindahkan nasihat Kristus, dia pun mulai berjalan dalam cara hidup yang lama. Kristus memperingatkan Petrus dengan memanggil nama lamanya (Lukas 22:31). Petrus pun mengalami pukulan-pukulan berat dari iblis. Petrus jatuh ke dalam dosa penyangkalan sampai 3x. Tetapi Tuhan tidak pernah membiarkan orang-orang pilihannya jatuh tergeletak. Oleh anugerah-Nya yang besar, Kristus telah berdoa syafaat bagi semua orang-orang pilihan-Nya agar tidak ada seorang pun yang akan terhilang. (Lukas 22:31; Yohanes 17:9-12; Yohanes 6:37-40).

M3 (Melakukan)
Renungkan Firman Tuhan hari ini dan temukan rencana Tuhan dalam hidupmu.

M4 (Membagikan)
Ceritakan pada teman-teman bagaimana Tuhan memanggilmu untuk melayani Dia.




Jumat,21 Mei 2010
ANTARA DUA CARA HIDUP

M1 (Menerima)
Matius 11:28-30

M2 (Merenungkan)
1.Ajakan apakah yang diberikan oleh Kristus? Apakah yang akan terjadi bagi mereka yang mengikuti ajakan Kristus? (ayat 28).
2.Apakah yang harus dilakukan oleh mereka yang mengikuti ajakan tersebut? (ayat 29).
3.Mengapa hal yang dilakukan pada ayat 29 bisa menghasilkan ketenangan jiwa? (ayat 30).

Bila saat ini engkau sedang tertekan dan bingung menjalani hidup ini, ikutilah ajakan Kristus untuk berjalan bersama Dia. Ia mengumpamakan perjalanan kita bersama-Nya sebagai dua ekor sapi yang sedang bekerja di ladang. Pada zaman itu, petani selalu memasang 2 ekor sapi yang berbeda usia dan pengalaman dalam sebuah kuk yang sama. Sapi yang lebih muda dan kurang pengalaman disanding bersama dengan seekor sapi yang lebih dewasa dan berpengalaman. Tujuannya adalah supaya sapi yang lebih muda dapat belajar membajak dari sapi yang berpengalaman. Sapi dewasa itulah yang menggambarkan Kristus dan kita sebagai sapi muda yang kurang berpengalaman. Apabila kita ingin mendapatkan ketenangan jiwa, maka kita harus berserah dan mengikuti Kristus, Sang Ahli kehidupan itu. Banyak orang Kristen yang berada di dalam satu kuk bersama Kristus, namun masih memiliki cara hidup yang semaunya sendiri. Mereka mencoba berjalan dengan kekuatan sendiri menuju arah berlawanan yang dikehendaki Kristus. Akibatnya, terjadilah konflik dan gesekan. Orang yang demikian tidak akan merasakan ketenangan jiwa. Mereka akan lelah dan stres. Tetapi, apabila kita mengalir bersama Kristus, jiwa kita akan merasakan kelegaan dan sukacita. Orang yang berjalan dengan penyerahan diri total akan merasakan bahwa kuk Kristus itu ringan dan enak.

M3 (Melakukan)
Renungkan Firman Tuhan hari ini dan temukan rencana Tuhan dalam hidupmu.

M4 (Membagikan)
Ceritakan pada teman-teman bagaimana Tuhan memanggilmu untuk melayani Dia.



Sabtu,22 Mei 2010
BUKAN “APA” TAPI “SIAPA?”



M1 (Menerima)
Roma 7:21-26

M2 (Merenungkan)
1.Hal apakah yang didapati oleh Paulus pada dirinya? Mengapa hal itu terjadi? (ayat 21-23).
2.Apakah yang dirasakan Paulus? Pertanyaan apakah yang diajukan Paulus? (ayat 24).
3.Apakah jawaban atas pertanyaan Paulus? (ayat 25-26).

Setiap orang yang telah lahir baru pasti mengalami pergumulan berat seperti yang Paulus alami. Kita ingin berbuat baik, tetapi justru sebaliknya berbuat dosa. Paulus mengalami proses itu sampai frustrasi dan berseru-seru, “Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini”? Paulus merasakan bahwa memiliki roh yang baru, yang diciptakan untuk melayani hukum Allah saja tidak cukup. Roh atau pribadi baru kita, sangat bersemangat untuk berbuat kebenaran dan melayani hukum Tuhan. Namun, roh yang baru saja tidak cukup untuk menaklukan hukum dosa dalam anggota-anggota tubuhnya. Ibaratnya, tubuh Paulus seperti mobil tua dan rohnya yang baru adalah mesin baru yang dipasang menggantikan mesin lama yang telah rusak. Sebaik apapun mesin yang baru itu, bila bahan bakarnya tidak ada, maka tidak akan ada gunanya. Roh yang baru harus dipenuhi bahan bakar baru, yakni Roh Kudus. Untung Paulus menanyakan pertanyaan yang tepat yaitu, “Siapakah yang dapat melepaskan aku?” bukan “Apakah yang dapat melepaskan aku?” Ternyata roh Paulus harus digerakkan bukan oleh “apa” tetapi “siapa.” Paulus dapat dibebaskan dari hukum (kuasa) dosa, bila digerakkan oleh Kristus, bukan oleh program-program atau peraturan apapun.

M3 (Melakukan)
Renungkan Firman Tuhan hari ini dan temukan rencana Tuhan dalam hidupmu.

M4 (Membagikan)
Ceritakan pada teman-teman bagaimana Tuhan memanggilmu untuk melayani Dia.




Minggu,23 Mei 2010
JANGAN MENGANDALKAN CARA HIDUP YANG LAMA


M1 (Menerima)
Roma 8:1-5

M2 (Merenungkan)
1.Apakah janji Tuhan bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus? (ayat 1).
2.Siapakah yang dapat memerdekakan mereka dari hukum dosa dan maut? (ayat 2).
3.Mengapa manusia gagal melakukan Hukum Taurat? (ayat 3-5).

Tuhan berjanji, mereka yang “ada di dalam Kristus” tidak akan mengalami penghukuman-penghukuman. Penghukuman yang dimaksud adalah perasaan-perasaan tertuduh akibat kegagalan kita terus-menerus dalam menaati hukum Taurat. Di dalam beberapa terjemahan, ayat 1 ini memiliki sambungan : “bagi mereka yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.” Jadi, hanya mereka yang berjalan di dalam Roh-lah yang tidak mengalami penghukuman-penghukuman tersebut. Hukum Taurat tidak mungkin ditaati oleh daging, sebab daging kita lemah (Matius 26:41). Nah, roh kita bisa memilih apakah dia mau menaati hukum Taurat melalui daging atau melalui Roh Kudus (Kristus)? Apabila kita masih mengandalkan daging, kita akan gagal dan mengalami penghukuman terus-menerus. Apabila kita mengandalkan Roh Kudus, maka hukum Roh yang bekerja untuk mengalahkan hukum dosa dan maut yang bekerja di dalam daging. Meski kita telah lahir baru, namun tubuh kita yang belum sempurna ini masih memiliki keinginan-keinginan daging. Jadi, tubuh kita masih dapat dikuasai oleh hukum (kuasa) dan maut. Seperti jika kita terjun dari tempat tinggi, kuasa dosa dan maut bagaikan gaya gravitasi yang akan menarik kita ke bawah. Namun, bila kita diberi layang gantung, maka layang gantung tersebut akan memanfaatkan hukum lain untuk mengalahkan hukum gravitasi tadi. Akibatnya, kita tidak akan terjatuh, malah sebaliknya akan bergerak dan melayang-layang mengatasi tenaga gravitasi. Kristus telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging. Kita tidak berhutang lagi kepada daging untuk hidup menurut daging.

M3 (Melakukan)
Renungkan Firman Tuhan hari ini dan temukan rencana Tuhan dalam hidupmu.

M4 (Membagikan)
Ceritakan pada teman-teman bagaimana Tuhan memanggilmu untuk melayani Dia.





Senin,24 Mei 2010
TINDAKAN ALLAH DALAM KITA


M1 (Menerima)
Filipi 1:5-7

M2 (Merenungkan)
1.Apakah yang disyukuri oleh Paulus tentang jemaat di Filipi? (ayat 5).
2.Apakah yang sangat diyakini oleh Paulus tentang orang yang terus-menerus bersekutu dengan berita Injil? (ayat 6).
3.Mengapa Paulus selalu merasa jemaat di Filipi itu ada di dalam hatinya? (ayat 7).

Injil adalah kabar baik yang sangat luar biasa. Bila kita percaya penebusan Kristus di kayu salib, maka Kristus akan bersatu dengan kita dan menjadi hidup kita. Itulah berita Injil. Jemaat di Filipi terus-menerus merenungkan dan bersekutu dengan berita Injil tersebut. Tak heran, mereka mengalami kuasa kasih karunia yang luar biasa. Kasih karunia adalah tindakan Allah di dalam hidup kita. Anugerah adalah inisiasi Allah di dalam hidup kita. Allahlah yang akan bertindak di dalam kita, bukan kita yang bertindak bagi Allah. Bagian kita hanyalah mengalir bersama Allah. Allah yang berada di dalam kita itu bukanlah pajangan atau simbol. Ia adalah hidup kita. Oleh karena itu, Ialah yang berinisiatif untuk menjalankan kehidupan-Nya di dalam dan melalui kita. Allah memulainya dengan menyelamatkan kita dari hukuman dosa. Lalu, Ia menyelamatkan kita dari maut (kuasa) dosa. Ia pula yang membebaskan kita dari hadirat dosa pada hari kebangkitan. Bila kita yang memulai hidup bagi Allah, maka kitalah yang harus bertanggung jawab mengakhiri hidup kita. Namun, bagi orang yang hidup dalam Anugerah karena Injil, ia tidak harus takut. Mengapa? Sebab, bila Allah yang memulai, maka Allah pulalah yang akan bertanggung jawab mengakhiri di dalam kita.

M3 (Melakukan)
Tuliskan pencerahan-pencerahan yang kamu peroleh dari renungan hari ini.

M4 (Membagikan)
Ceritakan kebenaran-kebenaran tersebut kepada orang lain (rekan kantor, keluarga, teman komsel, dll).




Selasa,25 Mei 2010
TINGGAL DI DALAM KRISTUS DAN MENCONTOH KRISTUS


M1 (Menerima)
Yohanes 15:4-5; Yohanes 15:10, 12; I Yohanes 2:6

M2 (Merenungkan)
1.Apakah yang harus kita lakukan agar sebagai carang pokok anggur kita dapat berbuah banyak? (Yohanes 15:4-5).
2.Apakah artinya tinggal di dalam Kristus? Bagaimana mempraktekkannya? (Yohanes 15:10, 12).
3.Hal apakah yang harus kita lakukan bila kita telah berada di dalam Kristus? (I Yohanes 2:6).

Sebelum Kristus mati dan bangkit dari antara orang mati, Ia lebih banyak menggunakan istilah “Ikutlah Aku”(Matius 4:19). Namun, saat menjelang kematian-Nya, Ia mulai menggunakan istilah “Tinggal di dalam Aku.” Sebelum bangkit, Kristus belum tinggal di dalam umat-Nya, Dia masih memiliki tubuh manusia yang belum dibangkitkan. Namun setelah Ia bangkit, Kristus bersatu dengan kita. Ia sekarang telah berada di dalam kita dan kita berada di dalam Dia. Untuk hidup di dalam Kristus, kita perlu untuk melakukan 3 langkah:
1.MENGENAL DAN MENCONTOH CARA HIDUP KRISTUS
Apabila Kristus adalah hidup kita, maka bagian kita yang terpenting adalah mengenal siapakah Kristus dan bagaimanakah cara hidup Kristus. Paulus berkata bahwa kita adalah pengikut Kristus (I Korintus 11:1). Kata pengikut di sini adalah “peniru.” Kita diminta meniru cara hidup Kristus. Kristus tidak pernah hidup bagi Bapa dengan kekuatan-Nya sendiri, tetapi Kristus membiarkan Bapa yang hidup di dalam Dia. Cara hidup inilah yang perlu kita tiru (I Yohanes 2:6).
2.TINGGAL DI DALAM KRISTUS
Kalau Kristus adalah hidup kita, maka kita tidak mungkin berbuah tanpa tinggal di dalam Dia. Kristus adalah pokok anggur dan kitalah carang-carang-Nya. Bila carang tidak tinggal di dalam pokok, maka kehidupan pokok anggur tidak mungkin mengalir ke dalam carang-carang dan menghasilkan buah. Cara tinggal di dalam Kristus adalah dengan menaati perintah-Nya, yaitu saling mengasihi seperti Kristus mengasihi kita.
3.MENGEKSPRESIKAN KRISTUS
Semakin kita mengenal dan tinggal di dalam Kristus, maka semakin mampu kita dapat mengekspresikan Kristus. Bila Kristus berdiam di dalam kita, maka kita pasti memiliki hidup Kristus. Nah, bagian kita bukanlah mencari atau meminta hidup tersebut. Bagian kita cukuplah mengenal Kristus, tinggal di dalam Kristus dan belajar memanifestasikan Kristus.

M3 (Melakukan)
Tuliskanlah langkah-langkah praktis untuk mempraktekkan kebenaran-kebenaran yang kita peroleh melalui renungan di atas.

M4 (Membagikan)
Ceritakan kebenaran-kebenaran yang kamu dapat kepada orang lain (rekan kantor, keluarga, teman komsel, dll).



Rabu,26 Mei 2010
KRISTUS YANG MENGASIHI


M1 (Menerima)
I Yohanes 2:3-6; Yohanes 15:9

M2 (Merenungkan)
1.Apakah tandanya kita mengenal Allah? (I Yohanes 2:3). Apa artinya bila seseorang mengaku mengenal Allah, tetapi tidak memiliki tanda-tanda tersebut? (I Yohanes 2:4). Apakah perintah-perintah Tuhan itu? (Baca I Yohanes 3:23).
2.Apa artinya bila seseorang menuruti firman Tuhan, yaitu saling mengasihi? (I Yohanes 2:5).
3.Bila seseorang mengatakan bahwa ia ada di dalam Kristus, bagaimanakah seharusnya ia hidup? (I Yohanes 2:6). Bagaimanakah cara Yesus mengasihi? (Yohanes 15:9).

Alangkah tinggi dan sempurnanya standar kasih yang dituntut Tuhan kepada orang-orang percaya. Kita harus mengasihi orang-orang yang sulit dikasihi, bahkan musuh-musuh yang menganiaya kita. Kita diminta untuk mengampuni orang yang menyakiti kita sampai 70x7 kali. Bayangkanlah bahwa kita harus mengampuni 490x terhadap orang yang sama, kasus yang sama, pada hari yang sama (Lukas 17:3-4). Kalau dikurangi jam istirahat berarti kira-kira 8 jam sehari. Itu berarti setiap 2 menit sekali. Apakah hal tersebut mungkin dilakukan oleh manusia biasa? Mustahil. Di sinilah terjadi banyak pengertian yang salah. Banyak orang Kristen berpikir Allah menuntut kita untuk melakukan hal-hal yang mustahil. Bila kita mengasihi dengan kasih manusiawi kita, maka kita pastilah gagal total. Cara mengasihi yang benar adalah mencontoh cara Kristus mengasihi. Bagaimana cara Kristus mengasihi? Kristus tidak pernah mengasihi dengan kasih manusiawinya, melainkan dengan kasih Bapa, yaitu kasih Agape. Nah, bila kita ada di dalam Kristus, maka kita pun wajib mengasihi dengan cara yang sama. Cara mengasihi yang benar adalah membiarkan Kristus yang mengasihi melalui kita. Bukan kita yang mengasihi, tetapi Kristus yang mengasihi melalui kita.

M3 (Melakukan)
Tuliskanlah pencerahan rohani yang kamu peroleh dari renungan ini.

M4 (Membagikan)
Ceritakan kebenaran-kebenaran yang kamu peroleh kepada orang lain (keluarga, teman komsel, teman kantor, dll).




Kamis,27 Mei 2010
HIDUP DAN BERKUASA KARENA ANUGERAH


M1 (Menerima)
Roma 5:19-21; Roma 5:17

M2 (Merenungkan)
1.Apakah akibat ketaatan dan ketidaktaatan satu orang? (ayat 19).
2.Mengapa Hukum Taurat ditambahkan kepada manusia yang tidak taat? (ayat 20).
3.Oleh apakah kasih karunia akan berkuasa dalam hidup orang-orang percaya? (ayat 21). Apakah yang akan dialami oleh mereka yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran? (Roma 5:17).

Ada 2 hal yang akan terjadi pada orang-orang yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran; mereka akan hidup dan berkuasa. Mereka akan mengalami hidup yang luar biasa, yaitu hidup Kristus sendiri. Hidup yang demikian adalah hidup yang berkelimpahan karena hidup Kristus-lah yang bekerja. Tidak hanya itu, mereka juga mengalami hidup yang berkuasa bersama Kristus, berkuasa atas kedagingan, setan dan hal-hal duniawi. Hal-hal di atas tidak akan sanggup mengalahkan hidup mereka. Hidup yang demikian adalah hidup yang tidak dapat binasa. Hidup orang-orang yang dipenuhi oleh anugera adalah hidup yang superior. Hidup yang tak terkalahkan. Bagaimanakah kasih karunia akan berkuasa di dalam orang percaya? Kasih karunia hanya akan berkuasa oleh kebenaran. Wah, inilah kuncinya, yaitu kebenaran. Kebenaran adalah dasar tempat berpijak kasih karunia. Kebenaran membuat kasih karunia bekerja dan berkuasa dalam hidup kita. Itulah sebabnya sangat penting bagi kita untuk memahami lebih dalam tentang kebenaran yang dianugerahkan kepada kita.

M3 (Melakukan)
Tuliskan kebenaran-kebenaran baru yang kamu peroleh dari renungan hari ini.

M4 (Membagikan)
Bagikanlah kebenaran-kebenaran baru yang praktis tersebut kepada orang lain (keluarga, teman komsel, rekan kantor, dll).





Jumat,28 Mei 2010
TAK ADA YANG DAPAT MEMISAHKAN


M1 (Menerima)
Roma 8:32-39

M2 (Merenungkan)
1.Jika Allah tidak menyayangkan Anak-Nya, melainkan menyerahkan-Nya bagi kita, hal apakah yang pasti akan Ia lakukan bagi kita? (ayat 32).
2.Dapatkah orang-orang pilihan Allah digugat? (ayat 33-35).
3.Dapatkah orang-orang pilihan (orang-orang benar) dipisahkan dari Allah? (ayat 37-39).

Kita akan melihat betapa dahsyatnya anugerah kebenaran di dalam kehidupan kita. Kebenaran adalah hal yang hilang dari diri manusia sejak ia berbuat dosa. Ketika manusia kehilangan kebenaran, Allah pun meninggalkan hidup manusia. Allah yang adalah kebenaran, tidak mungkin berdiam di dalam manusia yang tidak benar. Manusia yang tidak benar mencoba untuk menjadi benar dengan perbuatan-perbuatan baik. Hasilnya sia-sia, sebab tidak seorang pun yang dapat menjadi benar karena melakukan Hukum Taurat (Roma 3:28). Oleh karena itulah, agar dapat kembali bersatu dengan manusia, Allah menyerahkan Anak-Nya untuk menjadi korban penebus dosa yang menjadikan kita benar. Bila kita percaya akan penebusan Kristus, kita akan diperhitungkan sebagai orang benar. Allah mengaruniakan kebenaran kepada kita yang tidak benar. Kebenaran yang membuat kita berkenan kepada Allah, bukanlah hasil perbuatan, melainkan pemberian. Nah, karena kebenaran itulah, maka Allah berdiam di dalam kita selama-lamanya. Sejak kita menjadi orang benar, tidak ada satu hal pun yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus.

M3 (Melakukan)
Tuliskanlah langkah-langkah praktis untuk mempraktekkan kebenaran rohani yang kamu peroleh dari renungan hari ini.

M4 (Membagikan)
Ceritakan kebenaran-kebenaran yang kamu peroleh kepada orang lain (keluarga, rekan kantor, teman komsel, dll).



Sabtu,29 Mei 2010
PAKAIAN KEBENARAN


M1 (Menerima)
Yesaya 61:10-11

M2 (Merenungkan)
1.Mengapakah orang-orang yang berada di dalam Tuhan harus bersukaria dan bersorak-sorai? (ayat 1).
2.Seperti apakah digambarkan bangsa-bangsa yang dianugerahkan kebenaran oleh Allah? (ayat 2).

Kebenaran yang dianugerahkan kepada kita digambarkan sebagai pakaian atau jubah. Sejak kita percaya kepada penebusan Kristus, kita langsung dipakaikan jubah kebenaran. Kita sudah diliputi atau dibungkus dengan kebenaran. Karena itu, ketika Allah melihat kita, Ia tidak lagi melihat kita sebagai orang berdosa, tetapi sebagai orang benar. Ia berkenan kepada kita, karena kita sudah berstatus benar oleh karya Kristus. Apakah pakaian tersebut? Bila kita melihat Galatia 3:27 dan Roma 13:14, kita bisa menyimpulkan bahwa pakaian tersebut tidak lain adalah Kristus sendiri. Kita yang sudah percaya atau telah dibaptiskan ke dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Kristuslah pakaian kebenaran kita. Seorang pengajar Alkitab pernah menjelaskan bahwa pakaian seseorang menentukan gaya hidup apa yang akan dijalaninya. Jika misalnya dia menjadi seorang tentara, maka dia akan diberikan seragam tentara. Pakaian tersebut adalah status yang akan menentukan gaya hidupnya. Ia tidak boleh lagi hidup menurut gaya hidup yang lama, yaitu gaya hidup sipil. Demikian pula dengan kita. Sejak kita dikaruniakan pakaian kebenaran, maka gaya hidup kita haruslah gaya hidup yang benar. Kita tidak boleh kembali kepada gaya hidup yang lama kita, yaitu gaya hidup yang berdosa.

M3 (Melakukan)
Tuliskanlah langkah-langkah praktis untuk mempraktekkan kebenaran rohani yang kamu peroleh dari renungan hari ini.

M4 (Membagikan)
Ceritakan kebenaran-kebenaran yang kamu peroleh kepada orang lain (keluarga, rekan kantor, teman komsel, dll).




Minggu,30 Mei 2010
HATI YANG BENAR


M1 (Menerima)
Matius 5:17-20

M2 (Merenungkan)
1.Apakah tujuan kedatangan Kristus dalam kaitan dengan Hukum Taurat? (ayat 17). Mengapa? (ayat 18).
2.Siapakah yang akan menduduki tempat yang rendah dan siapa pula yang akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Allah? (ayat 19).
3.Apakah standar keagamaan orang-orang yang akan masuk ke dalam Kerajaan Allah? (ayat 21).

Tujuan kedatangan Kristus bukanlah untuk meniadakan Hukum Taurat, tetapi untuk menggenapinya. Artinya, Ia membuatnya menjadi jelas apa yang di Perjanjian Lama masih merupakan bayang-bayang (Kolose 2:16). Menggenapi, juga artinya meluruskan apa yang disalah mengerti sekaligus menaatinya. Mengapa Kristus menaati Hukum Taurat bagi kita? Sebab tidak ada seorang manusia pun yang dapat melakukannya dengan kekuatannya sendiri (Roma 3:20). Pada saat kita menerima Kristus untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, Kristus berdiam di dalam kita. Sejak itu, Kristuslah yang menaati Hukum Taurat bagi kita. Standar keagamaan orang-orang yang ada di dalam Kerajaan Allah haruslah lebih benar daripada standar keagamaan orang-orang Farisi dan ahli Taurat. Orang-orang Farisi dan ahli Taurat lebih mementingkan keagamaan yang ada di luar daripada kebenaran di dalam hati. Jadi, bila Kristus berdiam di dalam kita, maka Kristus akan mengubah hati kita menjadi hati yang benar. Kristus yang adalah pakaian kebenaran kita, akan bekerja di dalam hati kita untuk mengubah kita dari dalam. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang tidak memiliki Kristus sebagai hidupnya tidak mungkin mengalami perubahan dari dalam ke luar. Mereka hanyalah dapat memiliki keagamaan luar. Mereka hanya dapat hidup bagi Allah dengan kekuatan sendiri, bukan hidup di dalam Allah.

M3 (Melakukan)
Tuliskanlah langkah-langkah praktis untuk mempraktekkan kebenaran rohani yang kamu peroleh dari renungan hari ini.

M4 (Membagikan)
Ceritakan kebenaran-kebenaran yang kamu peroleh kepada orang lain (keluarga, rekan kantor, teman komsel, dll).

Never Give Up (Gagal Bangit Lagi!)

Pada suatu sore hari, tampak seorang pemuda tengah berada di sebuah taman umum. Dari raut wajahnya tampak kesedihan, kekecewaan, dan frustasi yang menggantung. Dia hanya berjalan dengan langkah gontai ke sana kemari tanpa arti, seperti tak tahu apa yang dilakukannya. Sementara di taman itu banyak orang menikmati keindahan pepohonan yang sesekali diiringi kicauan burung, si pemuda hanya tertunduk lesu. Setelah sekian lama, ia kemudian terduduk di sebuah kursi taman dan menghela napas panjang.

Saat itu, tiba-tiba pandangan matanya terpaku pada gerakan seekor laba-laba yang sedang membuat sarangnya di antara ranting sebatang pohon tempat dia duduk sambil melamun. Dengan perasaan iseng dan kesal, diambilnya sebatang ranting yang jatuh tak jauh dari tempatnya duduk. Seperti hendak melepaskan tak karuan yang melandanya, si pemuda segera mengarahkan ranting terseb ut untuk merusak sarang si laba-laba.Akibatnya, benang-benang sarang dari laba-laba yang sudah seperempat jadi itu pun rusak berantakan.

Setelah puas dengan kelakuannya, si pemuda memperhatikan ulah si laba-laba. Dalam hati dia ingin tahu, kira-kira apa yang akan dikerjakan laba-laba setelah sarangnya hancur oleh tangan isengnya? Apakah laba-laba akan lari terbirit-birit atau dia akan membuat kembali sarangnya di tempat lain?

Pertanyaan itu tidak membutuhkan jawaban untuk waktu yang lama. Karena si laba-laba kembali ke tempatnya semula dan mulai mengulangi kegiatan yang sama. Laba-laba merayap-merajut-melompat, dan dengan lincah ia menyusun helai benang yang dipintalnya dengan penuh ketekunan. Semakin lama, semakin lebar dania pun hampir menyelesaikan seluruh pembuatan sarang barunya. Setelah menyaksikan usaha si laba-laba yang sibuk bekerja lagi dengan semangat penuh memperbaiki dan membuat sarang baru, pemuda yang dari tadi memperhatikan ulah laba-laba kembali timbul rasa isengnya. Maka, kembali ranting si pemuda beraksi dengan tujuan menghancurkan sarang tersebut untuk kali kedua.

Setelah kembali hancur, pemuda kembali ingin tahu, apa yang akan dilakukan si laba-laba. Ternyata, tak disangka-sangka oleh si pemuda, untuk ketiga kalinya laba-laba mengulangi kegiatannya. Ia kembali memulai dari awal - dengan bersemangat merayap-merajut-melompat dan menyusun setiap helai benang yang dihasilkan dari tubuhnya. Dengan tekun laba-laba kembali memintal membuat sarang sedikit demi sedikit.

Demi melihat dan mengamati ulah laba-laba yang mau membangun sarang yang telah hancur untuk kali ketiga, sang pemuda mendadak sontak tersadarkan. Tidak peduli berapa kali sarang laba-laba dirusak dan dihancurkan, sebanyak itu pula laba-laba membangun sarangnya kembali. Semangat binatang yang begitu kecil, namun giat bekerja tanpa mengenal lelah, menimbulkan perasaan malu pada diri pemuda. Ia seperti mendapatkan pencerahan. Karena sesungguhnya, si pemuda yang tadinya merasa hati dan perasaannya gundah, rupanya baru saja mengalami satu kali kegagalan!

Karena itu, melihat semangat pantang menyerah laba-laba, dia pun berjanji dalam hati, "Aku tidak pantas mengeluh dan putus asa karena telah mengalami satu kali kegagalan. Aku harus bangkit lagi! Berjuang dengan lebih giat dan siap memerangi setiap kegagalan yang menghadang, seperti semangat laba-laba kecil yang membangun sarangnya kembali dari setiap kehancuran!" Segera, si pemuda bangkit, dan bertekad kuat untuk bekerja lebih giat lagi. Bila perlu, dia akan memulai dari awal lagi, tanpa putus asa.

Nah temen2,

Mengalami kegagalan bukan berarti kita harus menyerah, apalagi putus asa. Sebab, sebenarnya dengan kegagalan itu berarti kita harus introspeksi diri dan berikhtiar lebih keras dari hari kemarin... Melalui kegagalanlah kita bisa mengevaluasi setiap langkah yang telah kita lakukan. Dengan begitu, kita akan tahu hal apa saja yang perlu diperbaiki dan tahu di mana saja kesalahan yang telah kita perbuat untuk tidak mengulanginya. Hal itu akan mendasari langkah kita ke depan menjadi lebih baik.

Kegagalan harusnya mulai kita pandang dari sudut yang berbeda. Kita gagal bukan berarti kita tidak sukses, melainkan kita belum sukses. Seperti kata pepatah yang sering kita dengar: kegagalan adalah bagian kecil dari proses sebuah kesuksesan atau kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.

Banyak tokoh dunia yang kita kenal, semua pasti pernah mengalami proses kegagalan. Tak hanya sekali, bahkan berkali-kali. Tak hanya itu, saat berada di puncak kesuksesan pun, tak jarang mereka terpeleset dan bahkan kembali jatuh ke jurang. Namun, bagi mereka yang memiliki kekayaan mental, rasa sakit dan jatuh itu hanya akan dirasakan sebagai masa belajar dan mengasah diri untuk kembali menggapai prestasi.

Itulah kekuatan sesungguhnya dari semangat "Never Give Up!", yakni semangat pantang menyerah yang timbul dari dalam insan-insan luar biasa yang sadar potensi. Sebab, di balik kegagalan, pastilah ada pembelajaran. Di balik halangan dan rintangan menghadang, pastilah ada peluang yang menantang untuk dimenangkan. Untuk itu, mari kita jadikan semangat "Never Give Up!" menjadi sumber kekuatan untuk terus menerjang tantangan. Jadikan semboyan "Never Give Up!" sebagai pedoman untuk berkarya, bertindak, dan berusaha demi mencapai sukses yang luar biasa!!


*artikel ne gw copy ne dari 1 blog yang keren banget..moga berguna bagi kalian,jangan lupa ya tetep andalin God^^v

Saturday, May 22, 2010

†Puri Community†

Grow So Fast as You Can in God ^^v
God Bless You Guys
†Puri Community† Grow So Fast as You Can in God ^^v